Pembangunan yang meningkat pesat di Jakarta berdampak dengan semakin tergerusnya budaya lokal masyarakat setempat, yaitu masyarakat Betawi. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menetapkan beberapa kawasan sebagai cagar budaya Betawi, salah satunya adalah rumah si Pitung yang juga bagian dari kawasan museum kebaharian Jakarta situs Marunda. Dalam sejarahnya, kota Jakarta banyak didatangi oleh pendatang dari berbagai macam etnis sehingga terjadi akulturasi, yang juga terlihat di rumah Betawi. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui akulturasi pada fasad rumah Betawi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif naratif yaitu dengan cara memaparkan berbagai data survey terkait fasad rumah Betawi dan mengaitkannya dengan studi literatur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat akulturasi pada fasad rumah si Pitung di Marunda, dengan pengaruh kebudayaan yang sangat beragam dari berbagai etnis lain, baik dari dalam Indonesia maupun luar Indonesia. Keywords: Arsitektur Tradisional, Akulturasi, Rumah, Betawi.
CITATION STYLE
Sari, W. A. (2018). AKULTURASI PADA FASAD RUMAH BETAWI Studi Kasus: Rumah Si Pitung di Marunda. Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi, 17(1), 11–20. https://doi.org/10.35760/dk.2018.v17i1.1922
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.