Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kerusakan lahan yang dihasilkan dari aktivitas tsunami yang terjadi sepuluh tahun yang lalu. Kerusakan itu bisa dilihat dalam bentuk degradasi lahan hortikultura, ladang pertanian (tanaman dan horti), perkebunan. Data atau informasi yang diperoleh dari pengamatan langsung kelapangan dan disesuaikan, dianalisis data sekunder yang diperoleh dari instansi pemerintahan serta analisis studi literatur terkait permasalahan. Hasil analisis data primer dan sekunder serta studi literatur terhadap kerusakan lahan di Kabupaten Aceh Jaya diperoleh hasil bahwa lahan pertanian, kebun, dan vegetasi hutan masih dalam kondisi rusak berat dengan total luas lahanya jumlah kerusakan lahanya sampai 919,822 ha, sedangkan Lahan vegetasi hutan mangrove rusak sekitar 40,45 ha. Kerusakan lahan yang terjadi pada Kabupaten Aceh Jaya disebabkan oleh lamanya lahan digenangi air laut yang memiliki kadar garam yang tinggi serta adanya beberapa lahan masih di tutupi oleh endapan lumpur yang dibawah oleh tsunami.
CITATION STYLE
Febrianto, H. (2018). TINGKAT KERUSAKAN LAHAN PASCA 10 TAHUN BENCANA TSUNAMI DI KABUPATEN ACEH JAYA PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM. Jurnal Azimut, 1(I), 52. https://doi.org/10.31317/jaz.v1ii.383
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.