Dryobalanops aromatica merupakan tumbuhan berkayu penghasil minyak dan kristal yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini minyak dan kristal menjadi komoditas eksport untuk keperluan kosmetik dan obat-obatan. Di masyarakat, minyak ini hanya dimanfaatkan secara terbatas pada pengobatan sederhana pada berbagai penyakit ringan. Pemanfaatan di dalam negeri masih sangat terbatas, sehingga diperlukan penelitian yang mengarah pada peningkatan nilai tambah dari minyak ini. Pemanfaatan sebagai bahan pewangi/parfum, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula parfum minyak Dryobalanops yang disukai berdasarkan uji organoleptik adalah minyak Dryobalanops (25%), dengan etanol (75%) dan campuran bahan aditif berupa odorant green tea, PG dan minyak nilam (0,8%). Formula ini memiliki karakteristik tingkat keharuman yang lembut (harum), dengan ketajaman aroma pada tingkat agak tajam. Dari analisis kimia minyak Dryobalanops aromatica diketahui bahwa minyak memiliki senyawa penanda borneol dan senyawa lainnya yaitu Caryophyllene; 3-Cyclohexene-1-methanol, .alpha.,.alpha., 4-trimethyl-, (S)-(CAS) p-Menth-1-en-8- ol,(S)-(-)-; 1,4,7, -Cycloundecatriene, 1,5,9,9-tetramethyl-, Z,Z,Z- dan 3-Cyclohexen-1-ol, 4-methyl-1- (1-methylethyl)- (CAS) 4-Terpineol.
CITATION STYLE
Pasaribu, G., Gusmailina, G., & Komarayati, S. (2014). PEMANFAATAN MINYAK Dryobalanops aromatica SEBAGAI BAHAN PEWANGI ALAMI. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 32(3), 235–242. https://doi.org/10.20886/jphh.2014.32.3.235-242
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.