Meningkatnya permintaan pasar akan ikan mas najawa (Cyprinus carpio) perlu didukung oleh pasokan benih yang berkualitas dan tersedia secara konsisten. Salah satu kendala dalam pemenuhan kebutuhan benih ikan mas najawa adalah rendahnya kelulushidupan akibat penurunan kualitas air media budidaya. Metode sederhana yang dapat diaplikasikan dalam pengelolaan kualitas air adalah sifon dan aerasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas sifon dan aerasi dalam mempertahankan kualitas air serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan mas najawa. Percobaan dilakukan pada pemeliharaan benih mas najawa selama 21 hari, pada perlakuan A (sifon setiap 3 hari sekali dan aerasi 15 jam sehari); B (sifon dua hari sekali dan aerasi 20 jam) dan C (sifon setiap hari dan aerasi sepanjang 24 jam). Pengukuran kualitas air, pertumbuhan panjang, berat dan pertumbuhan spesifik serta kelulushidupan dilakukan setiap 1 minggu sekali. Hasil penelitian menujukkan pertumbuhan panjang-berat dan pertumbuhan spesifik benih ikan mas tertinggi pada perlakuan B tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan C, sedangkan nilai terendah ditemukan pada perlakuan A. Sebaliknya, kelulushidupan benih ikan mas najawa, pada perlakuan C menghasilkan nilai tertinggi sebesar 67,00%, diikuti perlakuan B (38,02%) dan perlakuan A (21,66%). Perbedaan kelulushidupan benih ikan sangat berpengaruh terhadap bobot total dan jumlah ikan yang dapat dipanen. Selanjutnya, perbedaan bobot total dan jumlah benih ikan yang dapat dipanen sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang dapat diperoleh oleh petani ikan.
CITATION STYLE
Hasani, Q., Saputra, D. A., Putri, A. P., & Irawati, L. (2023). PENGELOLAAN KUALITAS AIR DENGAN METODE SIFON DAN AERASI, PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN MAS NAJAWA (Cyprinus carpio). Jurnal Perikanan Unram, 13(1), 158–168. https://doi.org/10.29303/jp.v13i1.457
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.