Proses berpikir kritis dan kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh kepribadian yang dimiliki setiap individu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari empat subjek dengan tipe kepribadian yang berbeda di antaranya dua subjek dengan kepribadian dominance dan dua subjek dengan kepribadian influence. Analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peserta didik dengan kepribadian dominance salah satun subjeknya belum memenuhi semua indikator tahapan proses berpikir kritis yaitu pada tahap klarifikasi, tahap asesmen, tahap inferensi, sedangkan pada tahap strategi kedua subjek belum memenuhi indikator proses berpikir kritis. Selain itu, pada saat memecahkan masalah peserta didik dominance melakukan kesalahan di antaranya kesalahan memahami masalah, kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan penulisan jawaban. 2) Peserta didik dengan kepribadian influence memenuhi semua indikator proses berpikir kritis, namun pada saat memecahkan masalah peserta didik influence melakukan kesalahan di antaranya kesalahan keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban. Jadi, diantara kedua kepribadian tersebut yang melalui semua tahapan proses berpikir kritis dan melakukan sedikit kesalahan sebesar 33,3 % dari tahapan yang seharusnya dalam memecahkan masalah yaitu peserta didik dengan kepribadian influence.
CITATION STYLE
Herlinda, M., Aripin, A., & Siregar, N. (2020). Proses Berpikir Kritis dan Kesalahan Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian Dominance-Influence. Mathline : Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 5(2), 154–171. https://doi.org/10.31943/mathline.v5i2.161
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.