This study describes the intonation pattern of Langkat Malay speech in happy emotions. This research is an experimental phonetic study to experiment with happy speech among the ordinary people and the aristocracy in Tanjungpura, Langkat Regency, North Sumatra. Data obtained from the utterances of six informants and 40 respondents who were tested. This study uses the acoustic-phonetic theory and Praat program. The target speech in the study for happy emotions is [sәnãή benã amba mәndeήãr kabήã jo]. The research method used in this research is by using the Average method. The data obtained will be processed to determine how much the intonation of happy feelings in Malay language utterances is still used. The results showed that the average person's emotional content was higher than among the aristocrats, and there was a difference in the duration of the pronunciation. By making changes to happy emotional speech, namely decreasing several sts, the result still shows the meaning of happy emotions. Even when it is raised a few sts, the result becomes a pleasing emotional meaning. Penelitian ini mendeskripsikan pola intonasi tuturan bahasa Melayu Langkat dalam emosi senang. Penelitian ini merupakan kajian fonetik eksperimental, yaitu melakukan percobaan berupa tuturan senang pada kalangan orang kebanyakan dan kaum bangsawan yang berada di Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Data diperoleh dari tuturan enam informan dan 40 responden yang diujipersepsikan. Penelitian ini menggunakan teori fonetik akustik dan program Praat.Tuturan target dalam penelitian untuk emosi senang adalah [sәnãή benã amba mәndeήãr kabarήã jo]. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Average. Data yang didapatkan akan diolah sehingga mendapatkan presentase seberapa besar intonasi perasaan senang pada tuturan bahasa melayu langkat yang masih digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan emosi senang dari kalangan orang kebanyakan lebih tinggi dibandingkan dengan kalangan kaum bangsawan dan terdapat perbedaan durasi pada saat pengucapan. Dengan melakukan perubahan tuturan emosi senang, yaitu menurunkan beberapa st hasilnya masih tetap menunjukkan makna emosi senang, tetapi ketika dinaikkan beberapa st maka, hasilnya menjadi makna emosi sangat senang.
CITATION STYLE
Erwina, E. (2020). Intonasi Perasaan Senang Tuturan Bahasa Melayu Langkat dengan Menggunakan Metode Average. Indonesian Language Education and Literature, 6(1), 47. https://doi.org/10.24235/ileal.v6i1.7228
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.