Penelitian ini mengambil kasus konflik antara Malaysia dan Indonesia yang disebabkan adanya kesalahpahaman dalam memaknai informasi di media massa. Penelitian dilakuakn dengan mendeskripsikan konsep Tamaddun Melayu, mendeskripsikan penyebab konflik yang terjadi dan mendeskripsikan upaya DMDI dalam mengaktualisasikan Tamaddun Melayu dalam perspektif komunikasi dan dakwah antar budaya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perspektif komunikasi, gagasan Tamaddun Melayu yang digagas oleh DMDI dapat dijadikan sebagai pesan komunikasi yang dilakukan dengan tujuan menginformasikan, mempropagandakan, dan memengaruhi publik (masyarakat Malaysia dan Indonesia) mengenai pentingnya persaudaraan, kebersamaan, dan kepeduliaan. Hal ini sebagai bagain dari upaya dalam penerapan komunikasi antar budaya, komunikasi internasional dan konsep diplomasi kebudayaan dalam meredam konflik. Sementara itu, dalam perspektif dakwah, komunikasi yang didasarkan pada pemahaman kebudayaan merupakan bagian dari strategi dakwah dalam membangun keharmonisan melalui upaya perundingan damai untuk membangun kehidupan yang didasarkan pada nilai-nilai kebaikan bersama
CITATION STYLE
Amiripana, A., Riyaningtyas, R., & Fauziah, F. (2023). Strategi Komunikasi Dakwah Melalui Pendekatan Budaya: Studi Kasus di Organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah), 23(1), 59–74. https://doi.org/10.15575/anida.v23i1.25878
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.