Latar belakang dan tujuan: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan rendahnya konsentrasi dan aktivitas anak yang berlebihan. Upaya komprehensif diperlukan untuk mencegah terjadinya ADHD dan untuk itu diperlukan pengetahuan yang lebih baik terhadap faktor risiko yang memicu terjadinya ADHD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian ADHD pada anak di Denpasar.Metode: Rancangan penelitian adalah matched-paired case control. Jumlah sampel sebanyak 38 kasus dan 38 kontrol, yang dipasangkan dalam variabel umur, jenis kelamin dan tempat tinggal. Kasus diperoleh dari Pusat Pelayan Psikologi dan Anak Kebutuhan Khusus Pradnyagama Denpasar. Kontrol dipilih dari lingkungan tempat tinggal kasus. Analisis data dilakukan dengan uji McNemar dan conditional (fixed-effects) logistic regression.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dijumpai dua faktor risiko yang secara statistik bermakna meningkatkan ADHD yaitu BBLR dengan adjusted OR=220,9 (95%CI: 6,9-6991,3) dan genetik dengan adjusted OR=45,5 (95%CI: 3,3-620,9). Faktor risiko paparan asap rokok, kelahiran prematur dan makanan manis tidak bermakna meningkatkan kejadian ADHD.Simpulan: BBLR dan genetik dijumpai secara bermakna meningkatkan risiko ADHD.
CITATION STYLE
Adiputra, I. M. S., Sutarga, I. M., & Pinatih, G. N. I. (2015). Faktor Risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Anak di Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(1), 35–39. https://doi.org/10.15562/phpma.v3i1.84
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.