Industri kayu lapis nasional mengalami penurunan secara drastis dalam beberapa tahun terakhir. Alasan utama penyebab perubahan tersebut adalah masalah ketersediaan bahan baku. Pada sisi lain, di Indonesia terdapat bahan berkayu dari perkebunan sawit secara berlimpah, dan sampai saat ini belum digunakan untuk keperluan industri perkayuan. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi teknis terhadap penggunaan kayu sawit sebagai bahan baku industri kayu lapis. Penelitian ini dilakukan melalui dua unit percobaan, yaitu di PT. Sumalindo, Kalimantan Timur dan PT. Asia Forestama Raya, Riau. Kedua unit pabrik memiliki fasilitas produksi yang berbeda. Sumber keragaman lain yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah lapisan dan komposisi lapisan Dalam penelitian ini diamati parameter fisis dan mekanis sebagai kriteria kualitas panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi dan efektifitas produksi panel kayu sawit secara nyata dipengaruhi oleh faktor fasilitas produksi. Pabrik pertama menghasilkan kualitas produk yang lebih baik namun memiliki efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan pabrik kedua. Karakteristik fisis dan mekanis pada panel kayu sawit dipengaruhi secara nyata oleh faktor proses produksi, jumlah lapisan dan komposisi lapisan. Kualitas fisis dan mekanis panel kayu sawit menurun dengan pertambahan jumlah lapisan dan komposisi venir kayu sawit. Terdapat korelasi positif antara nilai kerapatan dan keteguhan rekat pada panel kayu lapis sawit. Panel kayu lapis yang dihasilkan dalam percobaan ini dapat memenuhi kualifikasi produk interior.
CITATION STYLE
Balfas, J. (2009). KARAKTERISTIK KAYU LAPIS SAWIT. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 27(3), 245–255. https://doi.org/10.20886/jphh.2009.27.3.245-255
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.