POLA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT ADAT KESULTANAN TIDORE

  • Sugianto H
  • Buamona N
  • Limatahu K
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Islam menghargai kearifan lokal, selama kearifan lokal tidak bertentangan dengan ajaran tauhid, maka Islam selalu mempunyai ruang untuk berdialog, kemudian dapat melebur dengan ajaran masyarakat lokal. Kesultanan Tidore memiliki tradisi yang kuat dalam mengajarkan ajaran agama Islam. Walaupun, tidak terstruktur sebagaimana pola pembelajaran agama Islam pada umumnya. Masyarakat adat kesultanan Tidore memiliki budaya belajar yang turun terumurun dan mengakar sehingga ajaran Islam tetap solid dan eksis mengakar pada diri masyarakat adat Kesultanan Tidore sampai hari ini. Penelitian ini mengkaji tentang pola pembelajaran agama Islam pada masyarakat adat kesultan Tidore yang mengakar sampai hari ini, walaupun tanpa adanya kurikulum resmi dari kesultanan, ajarannya menjadi budaya dalam kehidupan sehari hari. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sugianto, H., Buamona, N., Limatahu, K., Abdullah, I. Z., & Permata, I. (2022). POLA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PADA MASYARAKAT ADAT KESULTANAN TIDORE. Al-Irfan : Journal of Arabic Literature and Islamic Studies, 5(2), 195–216. https://doi.org/10.36835/alirfan.v5i2.5756

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free