Addressing Palm Biodiesel as Renewable Fuel for the Indonesian Power Generation Sector: Java-Madura-Bali System

Abstract

Energy security defined as how to equitably provide available, affordable, reliable efficient, environmentally friendly, proactively governed and socially acceptable energy services to end user. It has in recent years taken attention of policymakers in different parts of the world. Formulating policy to improve energy security is mandatory, not only because of depleting fossil resource, but also implementing diversity of energy source since utilization abundant renewable energy resources can increase the security of energy supply. One of the abundant renewable energy resources in Indonesia is palm oil. This study analyses the utilization of palm biodiesel for Indonesian power generation sector in the Java-Madura-Bali (JAMALI) system. Two scenarios were created by projecting the demand and environmental impact as well as GHG emissions reduction over the next 25 years. The first scenario subjects on current energy policy, while the second scenario is to substitute of fossil fuel which is still used in the JAMALI power generation system. Effect of palm biodiesel on emission of Carbon Dioxide, Carbon Monoxide, Sulfur Dioxide, Nitrogen Oxides, Particulate Matter, and Volatile Organic Compounds were estimated for each scenario. An externality analysis to complete the environmental analysis was conducted and resource analysis of palm oil plantation based biodiesel was also estimated. Finally, the economics feasibility of palm biodiesel in the power generation sector was analyzed. Keywords-alternative scenario, energy security, GHG emission, JAMALI power generation system, palm biodiesel, trend scenario Abstrak-Energy security atau ketahanan energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyediakan pasokan energi yang handal, terjangkau, efisien, ramah lingkungan, proakftif terorganisir dan dapat diterima secara baik bagi para konsumen akhir, dimana dalam beberapa tahun belakangan ini mendapat sorotan dan perhatian besar dari para perumus kebijakan di berbagai belahan dunia. Perumusan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan energi bagi setiap negara merupakan suatu keharusan, tidak hanya disebabkan oleh semakin berkurangnya sumber daya fosil, namun juga sebagai implementasi keragaman penggunaan sumber energi primer dimana penggunaan sumber daya energi khususnya energi terbarukan dengan jumlah melimpah akan meningkatkan kehandalan pasokan energi. Salah satu sumber energi terbarukan yang berjumlah melimpah di Indonesia adalah minyak kelapa sawit. Studi ini memberikan analisis mengenai penggunaan biodiesel berbasis minyak kelapa sawit untuk aplikasi di bidang pembangkit listrik pada sistem Jawa-Madura-Bali (JAMALI). Dua skenario dirumuskan untuk memberikan proyeksi tingkat permintaan dan pengaruhnya terhadap lingkungan khususnya terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca (GHG) dalam kurun waktu 25 tahun mendatang. Skenario pertama dirumuskan berdasarkan kebijakan energi saat ini, sedangkan skenario kedua berdasarkan penggunaan biodiesel kelapa sawit untuk mensubstitusi penggunaan bahan bakar fosil yang saat ini masih digunakan di sistem pembangkit JAMALI. Pengaruh dari penggunaan biodiesel kelapa sawit terhadap emisi Karbon Dioksida, Karbon Monoksida, Sulfur Dioksida, Nitrogen Oksida, Debu, dan Senyawa Organik Volatile kemudian ditelaah dan dikaji pada masing-masing skenario. Analisis eksternal untuk melengkapi dan memberikan tambahan informasi analisis lingkungan juga dilakukan serta analisis sumber daya perkebunan kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel juga ditelaah dan dikaji. Akhirnya, kajian dan analisis terakhir berupa studi kelayakan ekonomi penggunaan biodiesel berbasis kelapa sawit di sistem pembangkit listrik. Kata Kunci-skenario alternatif, ketahanan energi, emisi GHG, sistem pembangkit listrik JAMALI, biodiesel palm, skenario utama