Tidak hanya filsafat, etika dan bidang lainnya tetapi juga kehidupan eklesiologi sedang berhadapan serius dengan tantangan dari dampak budaya digital yang terus berkembang tanpa henti. Konteks ini mendorong gereja untuk memikirkan lebih jauh sesuatu yang baru untuk memprediksi apa yang akan terjadi dan harus bagaimana gereja mengambil perannya. Artikel ini menawarkan pendekatan misi diakronik yang melihat konteks sekarang dan waktu yang akan datang seperti apa. Secara dasar gereja adalah misionaris yang tujuan jati dirinya untuk menghadirkan nilai Kerajaan Allah demi kemuliaan-Nya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan budaya digital akan bertolak belakang dengan iman kristen. Dunia digital ini menjadi konteks yang Allah ijinkan terjadi untuk menyiapkan hidup menggereja setiap orang percaya paham tentang tantangan dari kaum transhumanis maupun cyborg yang ada di sekitarnya.
CITATION STYLE
Salurante, T. (2023). MISIONAL EKLESIOLOGI BUDAYA DIGITAL: MENGURAI TANTANGAN GEJALA TRANSHUMANIS DAN CYBORG. Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi, 6(2), 292–303. https://doi.org/10.47457/phr.v6i2.422
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.