Fungsi, Bentuk, dan Makna Gerak Tari Jaranan Turonggo Yakso Kecamatan Dhongko Kabupaten Trenggalek

  • Rusianingsih T
  • Timur Y
N/ACitations
Citations of this article
88Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kehadiran jaranan Turonggo Yakso pada awal-mulanya diinspirasi oleh keberadaan kegiatan upacara adat yang sering disebut dengan baritan. Upacara yang dilakukan masyarakat tersebut merupakan bentuk upacara bersih desa yang bertujuan untuk memohon kepada Hyang Widi (Tuhan Penguasa Alam) dan mensyukuri atas hasil panen, maupun supaya hewan ternak mereka juga dapat dihindarkan dari segala jenis penyakit. Penelitian bertujuan mendeskripsikan fungsi, bentuk penyajian dan makna gerak tari jaranan Turonggo Yakso. Konsep pertunjukan digunakan sebagai alat analisa penelitian. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, studi pustaka serta dokumentasi. Analisis dilakukan dengan deskripsi mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terjadi pergeseran fungsi dari fungsi sakral ke profan. Bentuk penyajian terdiri dari gerak baku dan gerak tambahan. Gerakan pertunjukan ini memiliki makna yang berkaitan dengan kegiatan bertani. Gambaran jaranan (turonggo) yang berkepala raksasa (yakso) merupakan simbol dari hawa nafsu yang harus dijinakkan atau ditunggangi agar tidak liar.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rusianingsih, T., & Timur, Y. F. S. (2020). Fungsi, Bentuk, dan Makna Gerak Tari Jaranan Turonggo Yakso Kecamatan Dhongko Kabupaten Trenggalek. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(2), 130–139. https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.13631

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free