HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH

  • Pasalina P
  • Jurnalis Y
  • Ariadi A
N/ACitations
Citations of this article
224Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakWanita Usia Subur (WUS) merupakan kelompok usia dengan prevalensi anemia yang cukup tinggi, di Indonesia mengalami peningkatan dari 19,7%(2007)  menjadi 22,4% (2013). Status besi WUS pranikah berdampak pada outcome maternal dan neonatal saat kehamilan. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan anemia masih kontroversial. Berat badan kurus merupakan indikasi rendahnya asupan mikronutrien yang berhubungan dengan anemia. Pada studi lain, berat badan berlebih/ obesitas meningkatkan resiko anemia karena peningkatan sitokin inflamasi (Interleukin-6) yang menstimulasi peningkatan hepsidin dan penurunan penyerapan besi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan Indeks Massa Tubuh  dengan kejadian  anemia  pada WUS  pranikah. Penelitian ini berjenis analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional dilakukan pada 36 WUS pranikah ( 18  anemia dan 18 tidak anemia) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice dan berat badan menggunakan timbangan pegas. Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sianmethemoglobin di Laboratorium Biokimia Universitas Andalas. Uji Bivariat dilakukan dengan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkanWUS dengan IMT berlebih merupakan persentase terbesar (66,7%) yang ditemukan pada kelompok anemia. Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian anemia dengan nilai p 0,7 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian anemia. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Kejadian Anemia AbstractWomen of Reproductive Age (WRA) are an age group with a fairly high anemia prevalence in Indonesia, increasing from 19.7% (2007) to 22.4% (2013). Iron status of premarital women affects maternal and neonatal outcomes during pregnancy. The relationship between the Body Mass Index (BMI) and anemia is controversial. Underweight indicates of inadequate dietary intake of micronutrients associated with anemia. In other study, overweight/obesity also increase anemia risk because release of proinflammatory cytokines (Interleukin-6) and which stimulates release of hepsidin and decrease iron absorbtion. The purpose of this study was to analyze the relationship between body mass index with the incidence of anemia in premarital WRA. This research was an observational analytic type with a cross sectional approach performed on 36 premarital WRA (18 with anemia and 18 without anemia) in Koto Tangah District, Padang. Sampling was done by consecutive sampling. Body height is measured by microtoice and body weight is measured by manual scale. Hemoglobin was examined with the cyanmethemoglobin method at the Andalas University Biochemistry. Bivariate test was carried out by Chi Square test. The results showed overweight women is the highest percentage (66,7%) in anemia group. There was no relationship between BMI and the incidence of anemia (p > 0.05). The study concluded that there was no relationship between BMI and anemia. Keywords: Body Mass Index, Anemia

Cite

CITATION STYLE

APA

Pasalina, P. E., Jurnalis, Y. D., & Ariadi, A. (2019). HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 12. https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.584

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free