Relief cerita Kresnayana di komplek candi Prambanan dianggap oleh para peneliti sebagai artefak masa lalu yang dapat memberikan informasi. Informasi yang disajikan berbentuk visual yang mengisahkan epos Kresnayana. Relief cerita Kresnayana merupakan transformasi dari sebuah sastra (kitab) yang berasal dari India. Jika dilihat dari kitab yang dijadikan rujukan oleh para pemahatnya, setiap adegan diceritakan dengan cukup panjang. Para pemahat memilih adegan pada paragraf yang paling tepat, kemudian divisualkan dan mengatur komposisi setiap imaji dalam setiap panel. Adegan-adegan yang dipilih pada setiap panelnya kemudian dirangkai susunannya menjadi cerita Kresnayana yang utuh. Dalam konteks visual modern, rangkaian adegan yang disusun menjadi kesatuan cerita seperti halnya sebuah film. Untuk menggambarkan semua adegan dalam bidang gambar yang terbatas, para pemahat menggunakan cara menggambar khas. Cara menggambar yang dilakukan oleh para pemahatnya, ternyata sangat berbeda dengan cara menggambar modern dari Barat. Cara menggambar khas pada setiap panel relief kemudian dianggap menjadi aneh dan kesulitan membaca adegan ceritanya. Cara menggambar inilah yang digunakan untuk menelaah relief cerita Kresnayana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Penelitian untuk mengungkap cara menggambar para pemahat masa lalu pada relief cerita Kresnayana. Dari hasil analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa para pemahat masa lalu telah menggunakan pola lapisan latar pada setiap panel relief cerita Kresnayana.
CITATION STYLE
Iskandar, A. D., & Supandi, F. P. (2023). Bahasa Rupa Relief Cerita Kresnayana Candi Prambanan. Jurnal Bahasa Rupa, 7(1), 29–42. https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v7i1.1424
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.