Keutamaan Makan Sahur dengan Tamar (Kurma) (Kajian Kontekstual Hadits Abu Dawud)

  • Hidayah N
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pemahaman umat Islam dalam menafsirkan hadist terkadang masih secara tekstual, belumsecara kontekstual terutama pada hadist yang mengandung majaz. Sehingga mengamalkanperintah yang terkandung dalam hadist tersebut menjadi sebuah keutamaan. Artikel inimembahas mengenai keutamaan makan sahur dengan menggunakan tamar (Kurma). Tujuanyang hendak dicapai penulis yaitu untuk mengetahui makna secara kontekstual yangterkandung dalam hadist Abu Dawud. Metode yang digunakan penulis yaitu metodekuantitatif. Adapun langkah kajian yang ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuantersebut yaitu kajian secara linguistik, tematis komprehensif, konfirmatif, realitas historis,generalisasi, dan praksis. Secara kontekstual, hasil yang diperoleh penelitiyaitu anjuranmakan sahur bukan hanya untuk mencegah haus dan lapar melainkan karena pada saatsahur Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur,meskipun hanya dengan seteguk air. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk bersahurdengan makan kurma atau makanan yang manis-manis bergizi yang dapat menjadi energiketika menjalankan ibadah puasa.Kata Kunci: Keutamaan, Sahur, Kurma, Kontekstual, Hadist.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hidayah, N. (2017). Keutamaan Makan Sahur dengan Tamar (Kurma) (Kajian Kontekstual Hadits Abu Dawud). DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Keislaman, 1(1), 1–20. https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.101

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free