Penelitian ini membahas tentang perlawanan yang dilakukan pedagang Pasar Paokmotong terhadap relokasi Pasar Paokmotong. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif perlawanan pedagang, bentuk perlawanan pedagang terhadap relokasi Pasar Paokmotong, serta proses rekonsiliasi untuk meredam konflik. Metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus merupakan metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini. Teori yang dipilih sebagai pisau analisis pada penelitian ini yaitu teori fenomenologi Alfred Schutz, teori resistensi James Scott, serta teori teori perdamaian Johan Galtung. Analisis data interaktif Miles dan Huberman merupakan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Motif sebab atau because motif perlawanan pedagang yang terjadi di Pasar Paokmotong muncul karena disebabkan karena adanya keinginan dalam meningkatkan penghasilan dan omset dalam berjualan, kepemilikan lapak yang luas, kenyamanan, ketakutan pasar akan sepi, serta masa sewa HGB yang belum berakhir. Sementara itu motif tujuan atau in order to motive dari perlawanan pedagang yang terjadi di Pasar Paokmotong adalah untuk menunda proses relokasi pasar, memperoleh lapak jualan yang luasnya seperti luas lapak jualan sebelumnya, dan memperoleh lapak yang strategis. 2) Bentuk perlawanan pedagang yang terjadi di pasar paokmotong adalah dengan tetap berjualan di Pasar lama, marah serta membicarakan kebijakan pemerintah dan dengan cara melakukan demonstrasi. 3) Proses rekonsiliasi yang berlangsung dilaksanakan melalui perdamaian positif dan mediasi.
CITATION STYLE
Rozana, R., Karyadi, L. W., & Rosyadi, M. A. (2023). Analisis Perlawanan Pedagang Pasar Tradisional Paokmotong Terhadap Relokasi Pasar Tradisional Paokmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 5(1), 1–14. https://doi.org/10.29303/resiprokal.v5i1.190
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.