Pentingnya implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menuntut semua perusahaan untuk mampu menerapkannya sehingga kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dapat terjamin. Namun tidak semua perusahaan mampu menerapkan sistem ini, dikarenakan kelalaian karyawan yang tidakbersedia menggunakan alat pelindung diri, ataupun tidak adanya sanksi dan aturan yang ketat guna mengendalikan disiplin karyawan. Begitu pula dengan perusahaan di PT. X Malang yang merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi gula. Pada perusahan ini, terjadi kecelakaan kerja sepertiterjatuh hingga patah tulang, terkena uap panas, terbakar, dan terkena potongan pipa. Oleh karena itu penerapan K3 sangat dibutuhkan dalam upaya proaktif mencegah kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kelalaian karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Meski implementasi pencegahan kecelakaan seperti memasang papan informasi K3, serta pemberian alat pelindung diri. Penerapan analisis resiko dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dilakukan agar dapat mengidentifikasi langkah apa yang harus dilakukan PT. X agar seluruh karyawan dapat mengimplementasikan budaya K3 di lingkungan kerjanya. Dari hasil analisa, maka diperoleh rekomendasi yaitu meningkatkan pemahaman karyawan melalui pelatihan K3, memperketat aturan K3 dengan pemberian reward dan punishment kepada karyawan, serta menerapkan budaya kerja 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin).
CITATION STYLE
Septianto, A., & Wardhani, A. R. (2020). PENERAPAN ANALISIS RESIKO TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3) PADA PT. X. JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS “SOLIDITAS” (J-SOLID), 3(1), 7. https://doi.org/10.31328/js.v3i1.1385
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.