MODEL MODERASI BERAGAMA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA PEGAYAMAN KABUPATEN BULELENG

  • Suarnaya I
N/ACitations
Citations of this article
204Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan Mengidentifikasi Model Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Pegayaman Kabupaten Buleleng? Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Pegayaman, teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah purposive snowball sampling. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Sejarah desa Pegayaman tidak bisa lepas dari pemimpin Raja Buleleng bernama Anglurah Kibarak Panji Sakti. Nama Pegayaman diambil dari pohon gatep (gayam) atau diambil dari nama sebilah keris yaitu gayaman yang ada pada jaman kerajaan Mataram.Terkait dengan analisis yang berhubungan dengan identifikasi model moderasi keagamaan berbasis kearifan lokal di Desa Pegayaman terimplementasi dengan baik pada delapan aspek aktivitas masyarakat yaitu: 1) pemerintahan desa, 2) kepemimpinan, 3) upacara persembahan, 4) keyakinan, 5) budaya berkomunikasi, 6) personal, 7) budaya dan seni, 8) tradisi ngejot semuanya merupakan akulturasi budaya Hindu-Islam yang terproses ratusan tahun silam dari jaman kerajaan Ki Barak Panji Sakti tanpa henti sampai sekarang. Moderasi beragama dan budaya Hindu-Islam perlu diimplementasikan secara kontinyu berkesimbangungan untuk dapat menjalin kesatuan dan persatuan masyarakat menuju masyarakat aman, damai, sejahtera dan harmonis.

Cite

CITATION STYLE

APA

Suarnaya, I. P. (2021). MODEL MODERASI BERAGAMA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA PEGAYAMAN KABUPATEN BULELENG. Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 4(1), 45–59. https://doi.org/10.36663/wspah.v4i1.239

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free