Coconut is an important plantation crop in Indonesia. Panggul District Trenggalek Regency was one of the coconut production centers in East Java. Coconut became an excellent product in this district, and hence it was the potential to be developed. Nevertheless, research about production determinants and revenue of coconut farmers has not been done yet. This research aimed to determine the factors that influence coconut production and the revenue of coconut farmers. The research was conducted in Nglebeng Village, Panggul District, Trenggalek Regency, with 30 randomly selected coconut farmers as respondents. Data was collected using observation, interviews, and distributing questionnaires. The data analysis method used descriptive analysis to determine the characteristics of the respondents, the factors that affect coconut productivity using multiple regression analysis, and income analysis to determine the income of coconut farmers. The results showed that most coconut farmers in Nglebeng Village were 61–70 years old with an elementary education level and had been doing coconut farming for 30–50 years with a land area of 0.01–0.05 ha. From the calculation results, it can be seen that the factors that significantly affect coconut production were the population of coconut trees and the amount of inorganic fertilizer used. In contrast, the income of coconut farmers in Nglebeng Village was IDR19,113,337 per year. Kelapa merupakan komoditas penting pada sector perkebunan yang memegang peranan cukup sentral. Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek adalah salah satu sentra produksi kelapa di Jawa Timur. Kelapa menjadi produk unggulan di kecamatan tersebut sehingga berpotensi untuk dikembangkan, namun belum dilakukan penelitian terkait daterminan produksi dan pendapatan petani kelapa. Tujuan dari penelitian ini yakni Faktor Determinan produksi kelapa serta pendapatan petani kelapa. Penelitian dilakukan di Desa Nglebeng Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek dengan jumlah responden 30 petani kelapa yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan dengan cara observasi, interview, dan penyebaran kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif guna mengetahui lebih dalam karakteristik pada setiap responden, sedangkan analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui Faktor Determinan produksi kelapa, dan analisis pendapatan untuk mengetahui pendapatan petani kelapa. Hasil dari penelitian menunjukkan petani kelapa di Desa Nglebeng mayoritas berumur 61–70 tahun dengan tingkat pendidikan SD dan melakukan usahatani kelapa selama 30–50 tahun dengan luas lahan 0,01–0,05 ha. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi kelapa yaitu populasi pohon kelapa dan jumlah pupuk anorganik yang digunakan sedangkan pendapatan petani kelapa di Desa Nglebeng sebesar Rp19.113.337 per tahun.
CITATION STYLE
Sutiknjo, T. D., Andajani, W., Rosaning Trisna, N. P., & Pamujiati, A. D. (2022). Determinan Hasil Produksi Kelapa di Desa Nglebeng Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi Dan Agribisnis, 6(2), 230–239. https://doi.org/10.30737/agrinika.v6i2.3114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.