Sampah infeksius, sampah organ, sampah benda tajam, sampah farmasi, sampah sitotoksik, sampah kimia, sampah radioaktif, sampah dari wadah bertekanan, dan sampah yang mengandung logam berat merupakan contoh sampah padat medis. Pengelolaan sampah medis yang buruk dapat berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan rumah sakit dan menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat umum; munculnya penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan oleh sampah medis yang tajam dan menular atau yang mengandung bahan kimia, merupakan contoh masalah kesehatan kerja. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dengan 55 sempel yang telah memenuhi kriteria inklusi. Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel. Wawancara berbasis kuesioner digunakan sebagai instrumen untuk pengumpulan data. mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan dan penanganan sampah medis merupakan tujuan dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan (p-value = 0,015) antara sikap petugas kesehatan dengan pengelola sampah medis dan adanya hubungan antara pengetahuan tenaga kesehatan dengan penanganan sampah medis. Sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku, diharapkan tenaga kesehatan memerlukan pelatihan dan penyuluhan pengelolaan sampah medis berkala yang diberikan oleh tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan sanitarian kepada pegawai baru.
CITATION STYLE
Sakti, D. E. (2022). Pengetahuan dan Sikap Tenaga Kesehatan dengan Penanganan Sampah Medis Sebuah Rumah Sakit di Lampung Tengah. Buletin Keslingmas, 41(4), 186–191. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v41i4.9410
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.