Kacang mungo ini berasal dari India dan telah dibudidaya dari zaman kuno serta merupakan salah satu kacang yang sangat berharga di India dan Pakistan. Kacang mungo di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kecamatan Amanatun Utara dikenal dengan nama ‘fue metan’. Seiring dengan perkembangan zaman hasil produksi fue metan semakin menurun bahkan hampir punah karena hanya segelintir petani yang masih menjaga, menyelamatkan dengan terus membudidayakan jenis kacang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis teh kompos dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang mungo. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial 4 × 3 dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah jenis teh kompos terdiri dari empat aras yaitu kontrol, teh kompos daun kerinyu, teh kompos daun gamal, teh kompos daun kerinyu + daun gamal dan faktor kedua adalah jenis mulsa organik terdiri dati tiga aras yaitu kontrol, mulsa organik dari rumput, mulsa organik dari serbuk gergaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian teh kompos mampu meningkatkan indeks panen sebesar 26-37% dari kontrol. Pemberian mulsa pada tanah meningkatkan kadar lengas tanah mengindikasikan daya ikat air tanah lebih baik sehingga mampu meningkatkan berat biji per tanaman. ©2018 dipublikasikan oleh Savana Cendana.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Kamlasi, M., Ceunfin, S., & Lelang, M. A. (2018). Pengaruh Jenis Teh Kompos dan Mulsa Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Mungo (Vigna mungo (L.) Hepper) Var. Lokal Timor. Savana Cendana, 3(02), 29–32. https://doi.org/10.32938/sc.v3i02.161