Abstrak Para orientalis berbeda pendapat tentang eksistensi filsafat Islam. Mreka yang hidup pada abad 19 umumnya menolak keberadaan filsafat Islam. GT Tennemann tidak mengakui adanya filsafat Islam. Antara lain bahwakitab suciAl Quran menjadi penghalang kebebasan berpikir, Demikian juga kepanatikan kaum Alussunnah wal Jamaah. Hal yang sama dikemukakan oleh Ernes Renan bahwa orang-orang Arab lebih cenderung berangan-angan seperti tergambar dalamsyair-syair mereka. Pandangan yang berbeda datang pada abad ke 20. L Gauthier justru mengakui kemampuan orang-orang Arab berfikir filosofis seperti halnya bangsa bangsa lainnya. Hal tersebut dipertegas oleh Emile Brahier. Menurut Dia bahwa orang-orang Islam dari kalangan orang-orang Aria lah yang melakukan pemikiran filosofis. Max Horten bahkan melihat bahwa filsafat Islam bukan saja apa yang ditulis oleh parafilosof muslim dalam bidang filsafat, bahkan kaya-karya yang ditulis dalam kajian teologi dan tasawwuf juga dapat dikategorikan sebagai filsafat Islam.
CITATION STYLE
Syam, M. B. (2017). PANDANGAN ORIENTALIS TENTANG EKSISTENSI. Aqidah-Ta : Jurnal Ilmu Aqidah, 3(1), 26–30. https://doi.org/10.24252/aqidahta.v3i1.3277
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.