ANALISIS KADAR AFLATOKSIN JAGUNG LOKAL TIMOR PADA PERLAKUAN LAMA PENGERINGAN DENGAN UDARA ALAMIAH

  • Nino J
  • Neonbeni E
N/ACitations
Citations of this article
37Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas sumber karbohidrat yang mempunyai masalah pada saat penyimpanan. Masalah yang sering ditemukan yakni kontaminasi aflatoksin yang cukup tinggi. Kontaminasi aflatoksin berupa serangan mikroorganisme, dan jamur. Jagung memiliki kandungan air yang cukup tinggi setelah dipanen. Kontaminasi aflatoksin umumnya disebabkan oleh tingginya kandungan air pada jagung. Hal ini diakibatkan oleh proses penanganan pascapanen yang kurang cepat setelah jagung dipanen. Salah satu cara pencegahan kontaminasi aflatoksin yakni pengeringan. Pengeringan merupakan sebuah proses difusi air dari bahan ke atmosfir untuk mencapai kadar air standar penyimpanan. Dalam proses pengeringan lama waktu pengeringan sangat berpengaruh terhadap banyak jumlah air yang akan diuapkan. Semakin lama waktu pengeringan maka jumlah air yang diuapkan akan semakin lebih banyak sehingga peluang terjadinya kontaminasi aflatoksin semakin kecil. Salah satu metode pengeringan yang digunakan yakni pengeringan dengan memanfaatkan udara alamiah. Pengeringan dengan menggunakan udara alamiah merupakan salah satu alternatif penghematan energi termal. Potensi dari pengeringan alamiah yakni memanfaatkan udara lingkungan yang tersedia gratis, bersifat ramah lingkungan dan murah. Kelemahan dari metode pengeringan tersebut yakni terjadinya fluktuasi suhu akibat cuaca yang tidak menentu. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi aflatoksin pada jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar aflatoksin jagung dari variabel lama waktu pengeringan pada pengeringan menggunakan udara alamiah. Metode penelitian mencakup pengujian pengeringan di lapangan dan dilanjutkan analisis perubahan kadar air, dan analisis kadar aflalatoksin di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian tercatat bahwa dengan kadar air awal 25,93% bb, suhu lingkungan rata-rata 36,77°C, kelembaban lingkungan rata-rata 76,86% mampu menurunkan kadar hingga kadar air akhir 15,12% bb. Hasil analisis aflatoksin variabel lama pengeringan yang digunakan tidak terjadi kontaminasi aflatoksin.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nino, J., & Neonbeni, E. Y. (2020). ANALISIS KADAR AFLATOKSIN JAGUNG LOKAL TIMOR PADA PERLAKUAN LAMA PENGERINGAN DENGAN UDARA ALAMIAH. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 9(4), 336. https://doi.org/10.23960/jtep-l.v9i4.336-342

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free