Penelitian ini bertujuan menentukan ratio pengeceran sperma yang optimal bagi fertilitas dan daya tetas telur ikan patin siam. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Ikan Sental (BBIS) Anjongan Kabupaten Pontianak, kurang lebih selama 7 hari pada bulan mei 2014. Rancangan penelitian digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu enam perlakuan dan tiga kali ulangan adalah Perlakuan A= Ratio pengenceran 1:0, Perlakuan B= Ratio pengenceran 1:15, Perlakuan C= Ratio pengenceran 1:30, Perlakuan D= Ratio pengenceran 1:45, Perlakuan E= Ratio pengenceran 1:60, Perlakuan F= Rasio pengenceran 1:75. Selama penelitian variabel yang diamati adalah derajat pembuahan, perkembangan embrio, daya tetas telur patin, dan data kualitas air meliputi suhu, oksigen terlarut dan pH air. Berdasarkan data yang diperoleh pada pengamatan pembuhan telur pada ikan patin siam menunjukan terjadi kenaikan tingkat pembuhan seiring dengan penambahan jumlah larutan pengenceran sampai pada pengenceran 1:30 kemudian tingkat pembuhan menurun setelah pengenceran melebihi 1:30 hingga pengenceran 1:75. Tingginya pengenceran sperma pada perlakuan C yaitu 1:30 disebabkan larutan pengencer dengan pengencer dengan NaCl sudah dapat memberikan ruang gerak yang baik untuk sperma bergerak.Pengenceran 1:0 dan 1:75 memiliki persentasi pembuhan terendah disebabkan karena padatnya sperma. Kata kunci : pengenceran sperma, fertilitas telur, daya tetas telur, ikan patin siam
CITATION STYLE
. F., . R., & Akbar, A. (2020). PENGARUH RATIO PENGENCERAN SPERMA TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalamus). Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmu Perikanan Dan Kelautan, 4(2). https://doi.org/10.29406/rya.v4i2.487
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.