JURNALISME DAN WAWANCARA KURSI KOSONG MENTERI TERAWAN (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM EPISODE WAWANCARA KURSI KOSONG MATA NAJWA TAHUN 2020)

  • Ressa Seftiana
  • Abdul Fadli Kalaloi
N/ACitations
Citations of this article
11Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Jurnalisme dalam televisi hadir sebagai jembatan masyarakat dalam memenuhi hak setiap orang untuk mendapat informasi yang sesuai dengan fakta. Jurnalis senior Najwa Shihab hadir dengan tontonan yang berbeda dan belum pernah terjadi di Indonesia, ia menampilkan tayangan wawancara dengan sebuah kursi kosong. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana tayangan wawancara kursi kosong “Mata Najwa” dapat merepresentasi kursi kosong sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto. Penelitian ini menunjukkan bahwa tayangan “Mata Najwa” bertajuk #MataNajwaMenantiTerawan merepresentasikan kursi kosong sebagai Menteri Terawan dengan analisis denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil analisis ini diperoleh melalui pengambilan gambar yang dilakukan, kalimat yang diucapkan serta makna mitos pada tayangan “Mata Najwa” wawancara kursi kosong.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ressa Seftiana, & Abdul Fadli Kalaloi. (2022). JURNALISME DAN WAWANCARA KURSI KOSONG MENTERI TERAWAN (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM EPISODE WAWANCARA KURSI KOSONG MATA NAJWA TAHUN 2020). Medium, 10(1), 382–396. https://doi.org/10.25299/medium.2022.vol10(1).9576

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free