Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Salah satu gejala dari disfungsi motorik yang paling sering ditemui pada pasien stroke yaitu adanya hemiparesis yang dapat mengakibatkan gangguan mobilitas dan disabilitas fungsional serta kecacatan permanen jika tidak dilakukan manajemen yang tepat. Studi kasus ini bertujuan untuk memaparkan pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pasien stroke hemoragik di RSUD Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu studi kasus dengan subjek pasien stroke hemoragik. Pengukuran kekuatan otot dilakukan sebelum dan setelah intervensi menggunakan Manual Muscle Testing dengan skala 0-5. Hasil studi kasus ditemukan bahwa masalah keperawatan utama yaitu gangguan mobilitas fisik yang ditandai dengan hemiparesis sinistra. Intervensi keperawatan yang diberikan untuk mengatasi masalah gangguan mobilitas fisik yaitu pemberian latihan ROM disertai dengan terapi farmakologis selama empat hari perawatan. Setelah dilakukan intervensi terjadi peningkatan sebesar 25% atau peningkatan kekuatan otot sebanyak 1 tingkat pada ekstremitas sinistra atas dan bawah. Pemberian latihan ROM disertai dengan terapi farmakologis yang tepat disimpulkan memberikan peran penting dalam peningkatan hasil perawatan salah satunya dalam peningkatan kekuatan otot
CITATION STYLE
Maljuliani, D., Harun, H., & Fitri, S. U. R. (2023). LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE HEMORAGIK: STUDI KASUS. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(9), 3895–3905. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i9.1558
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.