PENERAPAN SISTEM BANGUNAN APUNG SEBAGAI CARA UNTUK BERDAMAI DENGAN BANJIR DI JAKARTA UTARA

  • Dennis D
  • Surya R
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Global warming has been the world's problem for years that hasn’t been solved yet. There are tons of effects caused by global warming, but the one that can be felt the most is the rise of earth's temperature, that also causes rising sea level. This causes a lot of problems, particularly tidal flood, that is happening in most areas near the sea, such as, North Jakarta. This area is known to be flooded a lot, especially when rain is pouring, and when the tide is rising. This is the issue that will be brought up in this research, on how architecture can solve the flooding problem on the coastal area. In the spirit of solving the issue, there are some methods that will be implemented. The first one is metaphor architecture; this method will be used in designing the building. The theme used for designing is beyond ecology. Beyond ecology is a designing theory which implements the relationships between the ecosystem and the living things around the site of the building. The aim in this research is to propose an alternate solution that can be used to help in preventing the tidal flood, by making peace with the flood with architectural approach. The proposed architecture solution is to create a floating community, that can adapt with the rising sea level so that everyone can avoid the flooding that is caused by global warming. Keywords:  Beyond ecology; Floating community; Global warming; Making peace with the floodAbstrakPemanasan global sudah menjadi masalah yang dihadapi dunia sejak bertahun-tahun lamanya, dan masih belum terdapat penyelesaiannya. Akibat dari pemanasan global sangat banyak, yang paling utama adalah meningkatnya suhu bumi, kemudian menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir, terutama banjir rob, di daerah-daerah yang berada di dekat laut, antara lain adalah Jakarta Utara. Daerah ini sudah terkenal sering mengalami banjir, terutama saat turun hujan, besar maupun kecil, juga saat terjadinya pasang air laut. Permasalahan banjir inilah yang kemudian diangkat menjadi isu bagaimana arsitektur menjawab masalah banjir di daerah pantai sebagai penelitian ini. Dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut, ada beberapa metode yang dapat digunakan. Diantaranya adalah metode arsitektur metafora, yang merupakan metode yang digunakan dalam merancang bangunan. Tema yang digunakan pada proyek ini adalah beyond ecology. Beyond ecology merupakan sebuah teori dalam membangun yang memperhatikan dan menerapkan hubungan dengan lingkungan dan makhluk hidup sekitarnya. Oleh karena itu, solusi alternatif yang didapat, yang kemudian bisa digunakan untuk membantu menghadapi masalah banjir, adalah dengan cara berdamai dengan banjir, dengan menggunakan pendekatan arsitektur. Solusi arsitektur yang ditawarkan adalah merancang sebuah komunitas apung, yang dapat beradaptasi terhadap naik-turunnya permukaan air laut, sehingga bangunan dapat terbebas dari bencana banjir yang disebabkan oleh pemanasan global tersebut.

Cite

CITATION STYLE

APA

Dennis, D., & Surya, R. (2022). PENERAPAN SISTEM BANGUNAN APUNG SEBAGAI CARA UNTUK BERDAMAI DENGAN BANJIR DI JAKARTA UTARA. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 3(2), 1691. https://doi.org/10.24912/stupa.v3i2.12416

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free