Salah satu metode sex reversal yaitu perendaman yang dilakukan dengan cara bahan yang digunakan dicampur kedalam air selanjutnya telur atau larva ikan direndam didalamnya. Saat ini bahan buatan (komersil) untuk kegiatan sex revesal mulai dikurangi penggunaannya karena dinilai tidak ekonomis dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia yang mengkonsumsi ikan hasil sex reversal, sehingga dalam penelitian ini kegiatan sex reversal menggunakan bahan alami madu dan air kelapa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Madako Tolitoli, selama 3 bulan yang terdiri dari 1 bulan pertama persiapan alat dan bahan, kemudian 2 bulan selanjutnya pelaksanaan penelitian (pemeliharaan dan identifikasi). P0 (Kontrol (tanpa pemberian madu dan air kelapa), P1 (Konsentrasi madu 5 ml/L fase larva umur 5 hari), P2 (Konsentrasi madu 5 ml/L fase embrio), P3 (Konsentrasi air kelapa 100 ml/L fase larva umur 5 hari), P4 (Konsentrasi air kelapa 100 ml/L fase embrio). Hasil Penelitian menunjukkan perlakuan di ujikan berpengaruh secara signifikan (p>0,05). Semua perlakuan perendaman madu dan air kelapa pada fase embrio dan larva menunjukkan persentase terbaik.Kata kunci : Ikan cupang, maskulinisasi, madu, air kelapa, embrio, larva
CITATION STYLE
Laheng, S., Putri, D. U., Putri, I. W., & Kantri, K. (2022). EFEKTIFITAS MASKULINISASI IKAN CUPANG (Betta splendens) MENGGUNAKAN MADU DAN AIR KELAPA. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 10(2), 150–159. https://doi.org/10.36706/jari.v10i2.18539
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.