Periorbital merupakan salah satu area pertama yang menunjukkan tanda-tanda penuaan, meliputi kerutan, perubahan tekstur, kekeringan, perubahan volume dan pigmentasi yang tidak merata dan tidak teratur. Hiperpigmentasi periorbital adalah lingkaran hitam bilateral atau coklat homogen setengah lingkaran atau gelap makula berpigmen coklat di regio periokular. Kantung kelopak mata disebabkan oleh melemahnya otot orbicularis oculi. Secara klinis, pola penurunan volume periorbital dapat dikategorikan menjadi kelas I sampai III. Kerutan periorbital disebabkan faktor intrinsik (seperti penuaan, genetik, dan status hormonal) dan faktor ekstrinsik (seperti paparan radiasi ultraviolet dan merokok). Berdasarkan kedalaman kerutan, Glogau mengusulkan klasifikasi tipe I (tidak ada kerutan), tipe II (kerutan saat bergerak), tipe III (kerutan saat istirahat), dan tipe IV (kerutan dalam) Periorbital is one of the first areas that shows the signs of aging, including wrinkles, changes in texture, dryness, changes in volume and uneven and irregular pigmentation. Periorbital hyperpigmentation is bilateral or brown homogeneous semicircular or dark brown pigmented macules in the periocular region. Eyelid sacs are caused by weakening of the orbicularis oculi muscle. Clinically, patterns of periorbital volume decrease can be categorized into 3 classes. Periorbital wrinkles are caused by intrinsic factors (such as aging, genetic, and hormonal status) and by extrinsic factors (such as exposure to ultraviolet radiation and smoking). Glogau proposed a classification consisting of type I (no wrinkles), type II (wrinkles when moving), type III (wrinkles at rest), and type IV (deep wrinkles).
CITATION STYLE
Chandra, R. (2020). Aspek Dermatologi Penuaan Kulit Periorbital. Cermin Dunia Kedokteran, 47(9), 537. https://doi.org/10.55175/cdk.v47i9.920
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.