Hobi urban farming semakin meningkat pada saat pandemi Covid-19 ini, terutama saat Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang mengharuskan masyarakat tinggal di rumah. Kegiatan urban farming yang dilakukan banyak terkait dengan teknik hidroponik yang membutuhkan biaya besar, pengetahuan yang baik, serta limbah yang tidak tertangani sehingga membutuhkan teknik alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dan harus disosialisasikan pada masyarakat. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan urban farming yang ramah lingkungan pada masyarakat dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Metode yang digunakan berupa pelatihan dan simulasi mengenai urban farming yang ramah lingkungan yang dilaksanakan secara online dari bulan Januari – Februari 2021. Pelatihan dilakukan oleh narasumber yang ahli dalam urban farming. Simulasi dilakukan dengan cara demonstrasi dalam bentuk video. Peserta kegiatan diseleksi dengan kriteria telah atau ingin mempraktekkan urban farming di rumah atau sekitar rumah dan bersedia untuk mengikuti pelatihan. Hasil sosialisasi menunjukkan keahlian narasumber dapat meningkatkan wawasan peserta. Sebagian besar peserta memahami materi pelatihan dan mempraktekkan urban farming yang ramah lingkungan di rumah atau sekitar rumah.
CITATION STYLE
Wicaksono, F. Y., & Nurmala, T. (2021). RESPONS PESERTA PELATIHAN URBAN FARMING YANG RAMAH LINGKUNGAN SECARA ONLINE. Dharmakarya, 10(2), 154. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v10i2.32537
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.