Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang. Sayur sangat penting untuk dikonsumsi terutama bagi anak-anak khususnya anak usia sekolah. Apabila kebiasaan makan baik, dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka kebiasaan tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar anak mau mengkonsumsi sayur yaitu dengan penerapan peer modelling motivation. Modeling atau perilaku meniru adalah mencocokan atau mencontoh perilaku orang lain yang dianggap dapat di contoh dan dapat melibatkan simbol tertentu. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh penerapan model peers modelling motivation terhadap motivasi dan perilaku makan sayur pada anak usia prasekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia prasekolah sebanyak 34 orang, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Maka besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 anak yang tidak mau makan sayur. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada pengaruh penerapan model peers modeling motivation terhadap motivasi dan perilaku makan sayur pada anak usia prasekolah (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model peers modeling motivation dapat meningkatkan motivasi dan perilaku makan sayur anak usia prasekolah.
CITATION STYLE
Nelista, Y., Nona Fembi, P., & Elfi, T. (2023). Penerapan Model Peers Modeling Motivation Terhadap Motivasi dan Perilaku Makan Sayur pada Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Kesehatan, 12(1), 99–105. https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.121
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.