The use of expressive body languages, such as jumping and dancing, is often underestimated in Christian worship. Its existence is often labeled with the Charismatic church. This paper will discuss the use of dance and other expressive gestures in Christian worship based on the story of David jumping and dancing (2 Sam 6: 14-16). The method used in this paper is the study of literature. This study will analyze David's dance in the Old Testament and the essential meaning of Christian service. It may be concluded that David who jumped and danced could be used as a theological basis for body language in Christian Worship, as long as these expressive body languages are used responsibly with the faithful essential meaning of worship.AbstrakPenggunaan bahasa tubuh ekspresif, seperti meloncat-loncat dan menari-nari sering dipandang sebelah mata dalam ibadah Kristiani. Keberadaannya sering dilabelkan dengan gereja karismatik. Makalah ini akan membahas penggunaan tarian dan bahasa tubuh ekspresif lain dalam ibadah Kristiani berdasarkan kisah Daud yang meloncat-loncat dan menari-nari (2Sam 6:14-16). Metode yang digunakan adalah kajian literatur yang menganalisa tarian Daud dalam Perjanjian Lama dan esensi ibadah Kristiani. Berdasarkan studi literatur tersebut, dapat disimpulkan bahwa Daud yang meloncat-loncat dan menari-nari dapat digunakan sebagai dasar teologis bahasa tubuh di dalam ibadah Kristiani, dengan catatan bahwa hal ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan memiliki esensi ibadah yang benar.
CITATION STYLE
Zaluchu, S. E., & Ekoliesanto, Y. B. (2021). Daud Meloncat-loncat dan Menari-nari: Aspek Teologis Bahasa Tubuh dalam Ibadah Kristiani. KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 3(2), 91–101. https://doi.org/10.47167/kharis.v3i2.60
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.