Pemanfaatan tumbuhan alam berkhasiat obat merupakan salah satu keahlian yang telah langka dijumpai bahkan pada beberapa tempat hanya menjadi sebuah kearifan oleh masyarakat setempat. Pemanfaatan tumbuhan lokal sebagai sumber obat-obatan merupakan alternatif yang dapat dikembangkan, tumbuhan obat dapat menjadi alternatif pilihan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji etnobotani tumbuhan obat di Desa Waimangit Kecamatan Airbuaya Kabupaten Buru. Metode yang digunakan adalah wawancara semistruktur, observasi langsung dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 34 Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Desa Waimangit yang diperoleh dari hutan dan pekarangan. Bagian dari tumbuhan yang dimanfaatkan terdapat 11, meliputi adalah biji, getah, akar, kulit, batang, daun, bunga, umbi, rimpang, buah dan semua bagian tumbuhan. Bbagian tumbuhan paling banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah daun dan yang paling sedikit digunakan adalah buah. Terdapat 9 cara pemanfaatan tumbuhan obat yaitu diparut, digosok, dikucak, ditempel, ditumbuk, direbus, dibungkus, diremas dan diasar. Namun, yang paling sering dimanfaatkan adalah dengan cara direbus. Pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan obat tradisional (jamu atau herbal) lebih kecil dibandingkan penggunaan obat kimia buatan (modern).
CITATION STYLE
Sahusilawane, J. F., Puttileihalat, M. M. S., & Latbual, A. (2023). ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA WAIMANGIT KECAMATAN AIRBUAYA KABUPATEN BURU. JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL, 7(1), 67–80. https://doi.org/10.30598/jhppk.v7i1.9013
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.