Penerapan teknologi dunia pendidikan seringkali hanya dipandang sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan diperoleh. Akan tetapi pengadaannya terus dilakukan karena Universitas melihat bahwa ada hubungan antara biaya penerapan e-learning dengan performa kualitas pendidikan pada Institusi Pendidikan. Biaya lebih mudah diidentifikasikan dan dihitung dibandngkan manfaat, khususnya untuk manfaat yang sifatnya tidak nyata (intangible). Sebagian besar teknologi dibidang pendidikan pada institusi pendidikan cenderung tidak masuk ke dalam detil jika berbicara tentang manfaat nyata karena kedalaman analisisnya tidak jelas. Kebanyakan, cara praktis dalam menggunakan pendekatan finansial berfokus pada manfaat nyata (tangible benefit), seperti penghematan biaya, pengurangan pengeluaran, dan sebagainya. Sayangnya, pengurangan atau bahkan pengeliminasian kontribusi manfaat tidak nyata terhadap implementasi teknologi informasi telah menurunkan nilai ekonomis. Berdasarkan persoalan ini, beberapa ahli memperkenalkan cara yang lebih praktis kepada pihak universitas untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana manfaat teknologi dunia pendidikan diukur, contohnya dengan menggunakan pendekatan non-finansial. Oleh sebab itu, digunakan metodologi Information Economics yang dapat menggabungkan kedua pendekatan baik finansial maupun non-finansial untuk menilai dan mengkaji kelayakan e-learning.
CITATION STYLE
Sudradjat, B., Lukman, A. M., & Doni, F. R. (2022). Mengkaji Kelayakan E-Learning dengan Menggunakan Metode Information Economics. Remik, 6(4), 709–718. https://doi.org/10.33395/remik.v6i4.11798
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.