Biaya kebutuhan bahan bakar di kapal merupakan komponen yang tertinggi dalam pengoperasian kapal. Salah satu upaya untuk mengurangi biaya kebutuhan bahan bakar ini adalah dengan menggunakan alternatif bahan bakar gas. Selain itu dapat menghemat biaya operasional kapal, penggunaan gas sebagai bahan bakar juga dapat mengurangi emisi kapal. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengggunaan gas bumi menjadi bahan bakar di kapal dengan cara modifikasi sistem untuk fuel system kemudian menentukan lokasi bunkering LNG dan skema pengisian bahan bakar (bunkering) LNG. Analisis penentuan lokasi bunkering dilakukan dengan metode Greedy Random Search untuk mencoba semua alternatif dari semua variabel kemungkinan (possible variable). Hasil dari modifikasi adalah dengan menambahkan gas transfer dari replace menuju ke main engine meliputi LNG Replace, LNG Cryogenic Pump, Heat Exchanger, Gas Valve Unit (GVU), dan Conversion System. Pemilihan skema bunkering menggunakan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Alternatif lokasi bunkering yang terpilih adalah di pelabuhan Merak, Pelabuhan Ketapang Pelabuhan Lembar, Pelabuhan di Makassar, Pelabuhan di Surabaya, Pelabuhan di Sorong, Pelabuhan di Ambon, Pelabuhan di Semarang, Pelabuhan di Jakarta, dan Pelabuhan di Jayapura. Skema bunkering LNG yang dipakai pada setiap pelabuhan adalah Truck to Ship, sesuai dengan opsi yang terpilih.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Ariana, I. M., DP, A. D., H, D. W., & SA, G. B. D. (2018). Studi Rantai Pasok LNG: Pemanfaatan Gas Bumi sebagai Bahan Bakar Wahana Transportasi Laut. IPTEK Journal of Proceedings Series, 0(1). https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i1.3363