ABSTRACT Syi’iran is one of Nusantara’s poetry genres with a strong conection to Arabic poetry. The con- nection can be seen in the pattern of the poems, both in the rhyme and the metrum. In order to re- cognize the pattern in Arabic poems, a series of analytical steps should be conducted on the writing of the poems by separating the vowels (harakat) from the sound ‘o’ (sukun). This step cannot be conducted for Syi’iran because the poems normally use phonemic alphabets. This research’s methode used comparative analysis. Therefore, to draw an inter-pattern relation between the poetries, con- vertible analyses should be done by reducing the characteristic  syllabic aspects, particulary sound length, on the Arabic alphabets and adjusting them with the type of letter in Syi’iran by combining and classifying the syllable pattern. The results show that both genres are similar in several notions. The rhyme includes not only the same sound in the last syllable, but also one to three last syllables. The metrum shows similarity in the unique rhythmic fragments; there are three kinds of fragments in Syi’iran: 2 fragments, 3 fragments, and 4 fragments. Keywords: Syi’iran, Arabic poetry, rhyme, metrum pattern  ABSTRAK Syi’iran merupakan satu genre puisi Nusantara yang memiliki hubungan sangat kuat dengan syair Arab. Hubungan tersebut dapat dilihat dari pola yang digunakan, baik pola rima maupun metrumnya. Untuk mengetahui pola tersebut pada syair Arab dilakukan se- jumlah langkah analisis terhadap tulisan-tulisan syair, dengan memisahkan bunyi-bunyi harakat-harakat dari bunyi ‘o’ (sukun). Langkah semacam ini tidak dapat dilakukan terha- dap Syi’iran, karena tipe aksara yang digunakan Syi’iran (pegon, latin, dsb.) bersifat fone- mis. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis-komparatif. Untuk dapat menarik hubungan antarpola dilakukan serangkaian analisis konversif, dengan mereduksi aspek- aspek silabi yang khas, khususnya bunyi panjang pendek, pada aksara Arab dan menye- suaikannya dengan tipe aksara yang digunakan Syi’iran dengan memisah-misahkan dan menggabung-gabungkan pola suku kata. Hasilnya, diketahui bahwa kedua genre puisi ini memiliki sejumlah kesamaan. Dari aspek rima terdapat kesamaan bahwa rima tidak hanya meliputi bunyi atau huruf akhir larik, tetapi dapat meliputi satu hingga tiga suku kata terakhir. Sedangkan dari aspek metrum memiliki kesamaan bahwa keduanya terdiri atas potingan-potongan irama yang khas. Dalam Syi’iran potongan-potongan irama ini dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu pola potongan 2, potongan 3, dan potongan 4. Kata kunci: Syi’iran, syair Arab, pola rima, pola metrum
CITATION STYLE
Ma’mum, T. N. (2014). Pengaruh Syair Arab terhadap Pola Syiâ€TMiran di Jawa Barat. Panggung, 24(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v24i3.119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.