Tulisan ini mendeskripsikan hasil kajian tentang praanggapan, implikatur, dan entailmen yang terkandung dalam empat wacana meme komik Indonesia. Data penelitian yang berupa empat wacana Meme Comic Indonesia bersumber dari situs web www.memecomic.id. Kajian dilakukan dengan menerapkan metode padan pragmatik dengan teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya berupa teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) dan teknik lanjutannyateknik hubung banding (HB) piranti berupa daya banding yangbersifat mental.Hasil kajian menunjukkan bahwa meme komik Indonesia memiliki unsur peniruan menggunakan sebuah gambar ilustrasi, gambar yang konkret, dan gambar-gambar berdasarkan fenomena alam dan sosial. Meta pesan meme berfungsi sebagai media pengungkap perasaan, kritikan, pernyataan, dan tanggapan mengenai fenomena yang sering atau sedang terjadi. Komposisi kata dan gambar yang terdapat dalam meme telah mampu memunculkan praanggapan leksikal, faktual, konterfaktual, dan struktural; implikatur praanggapan, konvensional dan nonkonvensional; dan entailmen bagi pembacanya. Entailmen dari keselurahan data bersifat mutlak, tiga meme menggambarkan entailmen secara tersirat dan satu meme menggambarkan entailmen secara tersurat. Dengan demikian direkomendasikan agar penyampaian pesan melalui meme disampaikan dengan menggunakan bahasa yang santun dan tidak mengandung unsur sara. Penyampaian pesan, informasi, saran, atau kritik di media sosial terutama dalam bentuk meme sebaiknya menggunakan pilihan kata yang baik agar terhindar dari kesalahpahaman dan tidak ada pihak tertentu yang merasa tersinggung atau dirugikan. Selain itu, penggunaan gambar pada meme sebaiknya lebih selektif dan mengedepankan etika.
CITATION STYLE
Daulay, S., & Bangun, T. A. (2018). META PESAN DALAM PERSPEKTIF MEME KOMIK INDONESIA. BAHAS, 29(2). https://doi.org/10.24114/bhs.v29i2.11568
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.