Pendahuluan: Rupture perineum (robekan jalan lahir) biasa dapat berubah menjadi kasus rupture perineum dengan tingkat lebih berat dan penyebab terjadinya kejadian kematian pada ibu bersalin apabila penatalaksanaan tidak dilakukan dengan baik dan tanggap. Rupture perineum dapat terjadi secara spontan maupun buatan pada persalinan normal (pervaginam) pada ibu bersalin primigravida saat pengeluaran kepala bayi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala II dengan kejadian robekan jalan lahir di RSIA Kirana Sepanjang Sidoarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel independen asuhan sayang ibu, variabel dependen kejadian robekan jalan lahir, populasi sebanyak 35 ibu bersalin, sampel 31 ibu bersalin, instrument penelitian lembar observasi, analisis data exact fisher’s, α = 0,05. Hasil: 28 (32.3 %) ibu bersalin yang mendapatkan asuhan sayang ibu yang terdiri dari 7 (22.6 %) ibu bersalin mengalami robekan jalan lahir dan 21 (9.7%) ibu bersalin tidak mengalami robekan jalan lahir, sedangkan 3 (67,7%) ibu bersalin yang tidak mendapatkan asuhan sayang ibu semua mengalamirobekan jalan lahir. Dengan nilai probabilitas (p) = 0.027 dan ≤ α maka H0 ditolak, Hi diterima. Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala II dengan kejadian robekan jalan lahir, untuk itu perlu adanya komunikasi yang baik dan ramah bagi bidan dan pasien.
CITATION STYLE
Dwi Jayanti Baga, B. M. (2018). Hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu Pada Persalinan Kala II Dengan Kejadian Robekan Jalan Lahir. Jurnal Keperawatan, 7(1). https://doi.org/10.47560/kep.v7i1.112
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.