Pandemi covid-19 menjadi salah satu tantangan di berbagai belahan dunia dan perlu mendapatkan perhatian utama, karena menimbulkan dampak secara massive terhadap berbagai aspek, termasuk pendidikan. Pemerintah menerapkan metode baru yaitu blended learning. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan blended learning pada tingkat SD dan TK di Indonesia. Peneliti melihat keterbaruan dari topik ini menggunakan vosviewer. Penelitian ini bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner dalam bentuk online menggunakan platform google form dan penilaian skala guttman. Sampel yang dilakukan dengan accidental sampling, sehingga menjaring 60 responden.Hasil penelitian menunjukkan: 86% sekolahnya sudah memberlakukan blended learning, 11,7% tidak dan 1,7% belum; persetujuan kebijakan blended learning , 73% menyatakan setuju, 25% tidak dan 2% sangat setuju pembelajaran tatap muka full; blended learning lebih efektif dibandingkan pembelajaran online 43% menyatakan setuju, 12% tidak dan 8% menjawab tidak pasti; Sekolah dengan SOP yang jelas, 92% mengatakan iya, 5% belum dan 3% meragukan; Sarana prasarana sekolah mendukung blended learning, 95% menjawab iya, 3,3% tidak pasti dan 1,7% belum; Solusi pembelajaran selain blended learning, 83% menyatakan tidak, 14% menyatakan iya dan 3% mungkin
CITATION STYLE
Nooraini, A. (2022). Persepsi Masyarakat terhadap Kebijakan Blended Learning Tingkat Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak pada Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(3), 3624–36370. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2713
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.