Perkembangan industri kreatif menciptakan beragam inovasi desain. Keragaman desain untuk mengurangi dampak pemanasan global telah banyak dilakukan. Hal yang membuat usaha-usaha ini tampak baru dalam inovasi adalah ide dasar dalam ranah produk, desain interior, maupun arsitektur. Salah satu upaya untuk merespon hal tersebut adalah dengan memilih material yang ekologis yang terbarukan. Eksplorasi material yang jarang digunakan tetapi masih mempertimbangkan efisiensi energi, tidak mencemari lingkungan, dan berasal dari sumber yang terbarukan masih sangat mungkin dilakukan. Kayu kelapa diklasifikasikan sebagai tanaman berbiji tunggal. Saat ini, telah banyak material kayu yang digunakan untuk membuat furnitur namun tidak dengan kayu kelapa. Kayu kelapa masih jarang digunakan dalam produksi furnitur, walaupun memiliki karakteristik yang unik. Pendekatan desain tertentu telah digunakan dan dengan metode analitis, desainer memberi solusi desain untuk meterial ini sehingga dapat digunakan pada pasar global. Implementasi desain dengan repetisi garis digunakan untuk menciptakan furnitur yang lebih ringan. Sistem tekuk dan bongkar pasang dipertimbangkan dan membuat furnitur ini mudah untuk dikemas dan dikirm.
CITATION STYLE
Wijayanti, R. (2014). Perancangan Mebel Repetisi Garis Dengan Sistem Lipat Dari Kayu Kelapa. Dimensi Interior, 12(2). https://doi.org/10.9744/interior.12.2.65-71
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.