Pendidikan multikultural merupakan pendekatan belajar mengajar yang berlandaskan nilai-nilai demokrasi yang menegaskan pluralisme budaya dalam masyarakat yang beragam. Saat ini ada dua sudut pandang atau perspektif pendidikan multikultural, yaitu perspektif asimilasi atau “melting-pot” dan pluralisme atau "sudut pandang umum. Perspektif asimilasi multikultural adalah bahwa mikrokultur harus melepaskan budaya dan identitas asli mereka untuk berbaur atau terserap ke dalam budaya yang dominan. Perspektif global adalah bahwa budaya mikro dapat mempertahankan banyak tradisi mereka seperti bahasa, agama, dan kebiasaan sosial sambil mengadopsi banyak aspek budaya dominan. Perspektif global Pendidikan multikultural mengakui pluralisme budaya sebagai keadaan yang ideal dan sehat dalam setiap masyarakat yang produktif dan mempromosikan kesetaraan dan rasa hormat di antara kelompok budaya yang ada. Prinsip ini memungkinkan perspektif global pendidikan multikultural untuk melampaui pedagogi kesetaraan sebagai satu-satunya cara untuk mengatasi masalah yang telah diciptakan oleh perspektif asimilasi.Dengan interkoneksi yang meningkat pesat di antara semua negara, kita menghadapi isu-isu global terkait ekosistem, senjata nuklir, terorisme, hak asasi manusia, lembaga pendidikan tinggi perlu menerapkan perspektif global pendidikan multikultural di dunia yang pluralistik dan tetap kompetitif secara akademis.Tujuan artikel ini adalah menjelaskan perspektif global tentang pendidikan multikultural dan bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat menggunakannya sebagai model keunggulan akademik dalam masyarakat yang pluralistik dan demokratis.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Camelia, A., & Suryandari, N. (2021). Pendidikan Multikultural: Sebuah Perspektif Global. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(6), 5143–5149. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1649