Indonesia adalah produsen karet alam terbesar kedua di dunia, namun Indonesia hanya bisa mengekspor karet alam tanpa mengolahnya lebih lanjut. Menurunnya harga karet alam di dunia sejak 2011 juga menekan kinerja ekspor karet alam Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia perlu mengekspor barang olahan dari karet, yaitu ban karet berkode HS 4011. Hal ini karena tingginya permintaan impor ban karet dari seluruh dunia dan ban karet Indonesia belum banyak diekspor ke negara-negara importir ban karet terbesar di dunia yang menjadi pasar terbesar ban karet di dunia. Maka, penelitian ini bertujuan untuk melihat daya saing ban karet Indonesia dan variabel-variabel yang mempengaruhi nilai ekspor ban karet Indonesia ke sepuluh negara importir terbesar ban karet di dunia tahun 2001-2018. Variabel-variabel yang digunakan ialah PDB riil perkapita negara tujuan, harga ekspor di negara tujuan, jumlah penduduk negara tujuan dan nilai tukar nominal Dolar AS terhadap Rupiah. Metode yang akan digunakan adalah Revealed Symmetrical Comparative Advantage (RSCA) dan analisis data panel. Hasil penelitian ini adalah ban karet Indonesia memiliki keunggulan komparatif di sepuluh negara importir ban karet terbesar di dunia. Hasil lainnya ialah PDB riil perkapita dan jumlah penduduk negara tujuan berpengaruh positif terhadap nilai ekspor ban karet Indonesia, sedangkan harga ekspor di negara tujuan dan nilai tukar nominal Dolar AS terhadap Rupiah berpengaruh negatif terhadap nilai ekspor ban karet Indonesia.
CITATION STYLE
Nainggolan, D. G. B. F., & Budyanra, B. (2021). DAYA SAING DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMENGARUHI NILAI EKSPOR BAN KARET INDONESIA KE SEPULUH NEGARA IMPORTIR TERBESAR DI DUNIA TAHUN 2001-2018. Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1), 843–854. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.538
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.