The subject of the Trinity in the Christian faith is often the subject of questions from other religious groups that are posted to the congregation. The concept of the Trinity is not easy to understand, but the church must strive to teach the congregation so that they can become apologetic in this disruptive era. The method used in this study is descriptive and phenomenological analysis, giving an overview of the situation in the disruptive era and its effect on the lives of believers. The conclusion of this study is that the pastor as a leader has the responsibility to teach the subject of the Trinity through weekly sermons. Abstrak Pokok Trinitas dalam iman Kristen sering menjadi bahan pertanyaan dari kelompok agama lain yang dilayangkan kepada jemaat. Konsep Trinitas memang tidak mudah dipahami namun gereja tetap harus berusaha untuk mengajarkan kepada jemaat agar dapat menjadi bekal apologetis di era disruptif ini. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif dan analisis fenomenologis, memberikan gambaran tentang situasi di era disruptif dan efeknye terhadap hidup orang percaya. Kesimpulan dari kajian ini adalah, gembala sidang sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan pokok Trinitas melalui khotbah mingguan.
CITATION STYLE
Tatulus, F. D. Y. (2019). Mengajarkan Konsep Trinitas sebagai Pembekalan Apologetis Jemaat di Era Disruptif. MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi Dan Kepemimpinan Kristen, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.52220/magnum.v1i1.25
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.