Media dalam dengan beragam bentuk jenisnya (film, televisi, musik, buku, dan lain-lain) memiliki potensi untuk mempengaruhi audience-nya. Lalu bagaimana dengan teks naratif sejarah? Tentunya sejarah dengan seperangkat kisah naratif masa lalu yang berisikan hikmah, pelajaran, dan keteladanan baik itu dari tokoh sejarah maupun peristiwa-peristiwanya, juga mengandung nilai-nilai yang seharusnya diwariskan kepada generasi muda. Artikel ini merupakan studi pendahuluan dengan metode integrative review untuk menelaah secara teoritis posisi wacana tentang teks sejarah dan akuisisi nilai berdasarkan literatur-literatur disiplin ilmu sejarah serta psikologi behavioristik dan kognitif. Mempelajari sejarah berkaitan dengan memahami cerita naratif yang dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan membaca. Agar dapat efektif mencapai tingkatan historical literacy dalam membaca sejarah tidak sekedar hanya bisa membaca informasi tetapi dibutuhkan pemahaman terkait paradigma disiplin ilmu sejarah itu sendiri untuk mengetahui makna intrinsik aspirasi yang dibawanya. Mengenai proses akuisisi nilai dan karakter dari teks sejarah konsep social learning theory mengkonfirmasi bahwa teks naratif merupakan salah satu rangsangan simbolis yang mampu menjadi modeling terhadap kecendrungan pembaca untuk menyerap nilai atau meniru perilaku dari karakter modeling. Selain itu konsep experience-taking dalam aktivitas membaca teks naratif menjelaskan bagaimana kondisi yang memungkinkan bagi pembaca untuk kehilangan diri mereka sendiri dan menyerap identitas karakter, mengadopsi pikiran, emosi, tujuan, sifat, dan tindakan karakter tersebut, seolah-olah mereka adalah karakter itu.
CITATION STYLE
Akmal, A., & Abidin, N. F. (2021). Teks Sejarah dan Pengaruhnya terhadap Akuisisi Nilai dan Karakter Pembaca. Tarikhuna: Journal of History and History Education, 4(1), 28–42. https://doi.org/10.15548/thje.v3i1.2836
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.