Background: Elderly are those who already 60 years old or more. Elderly gave many impacts, some were positive, some are negative. Positive only if they are still productive and healthy, but there were also some negative impacts which cannot be ruled out, especially those who got illness and dysfunctions. Depression is one of the main contributors to elderly illness. This study aims to represent the depression status of elderly at UPT Kesmas Dawan I Klungkung, Bali, Indonesia. Methods: This cross-sectional study was involving 55 elder patients in UPT Kesmas Dawan I, Klungkung at the first week on June 2018. Sex, age, metabolic disease history, vision impairment, hearing impairment, and depression status by using the Geriatric Depression Scale (GDS) were included. Data were collected by interviewing the respondent. Those data were analyzed using SPSS version for Windows for the univariate and bivariate results.Results: From a total of 55 samples, 61.8% in males. Prevalence of depression is 45.5%. Prevalence of depressed elderly that have metabolic disease history is 84%, and those who have vision impairment is 88%. Lastly, those who have hearing impairment is 56%. Of the 25 people who were depressed, most of them were women (68.0%), had metabolic diseases (84.0%), vision problems (88.0%), and hearing loss (56.0%).Conclusion: In this study, almost half of the samples are on depression. Further investigation using other designs and study methods are needed to get better results.  Latar Belakang: Orang lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Banyak dampak yang diberikan lansia terhadap kondisi suatu negara, baik negatif maupun positif. Positif apabila lansia tersebut masih dapat produktif dan sehat, namun dampak negatif juga tidak dapat dikesampingkan, terutama banyaknya lansia yang mengalami penurunan kesehatan. Depresi merupakan salah satu penyumbang angka kesakitan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status depresi pada lansia di UPT Kesmas Dawan I Klungkung, Bali, Indonesia.Metode: Penelitian potong-lintang ini melibatkan 55 pasien lansia di UPT Kesmas Dawan I, Klungkung pada minggu pertama bulan Juni 2018. Pengumpulan data mencakup jenis kelamin, usia, riwayat penyakit metabolik, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan status depresi menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Data diperoleh melalui wawancara terhadap responden. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20 untuk Windows untuk hasil univariat dan bivariat.Hasil: Dari total 55 sampel, diperoleh 61,8% adalah laki-laki. Prevalensi pasien yang menderita depresi sebesar 45,5%. Prevalensi lansia dengan riwayat penyakit metabolik yang mengalami depresi sebesar 84,0%, sedangkan lansia dengan riwayat gangguan penglihatan sebesar 88,0%, dilanjutkan dengan gangguan pendengaran sebanyak 56,0%. Dari sebanyak 25 orang yang mengalami depresi, sebagian besar adalah perempuan (68,0%), memiliki penyakit metabolik (84,0%), gangguan penglihatan (88,0%), maupun gangguan pendengaran (56,0%).Kesimpulan: Pada penelitian ini tampak hampir setengah total sampel menderita depresi. Penelitian lebih lanjut menggunakan desain dan metode penelitian lain dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
CITATION STYLE
Hariyanto, P. K. Y., Utomo, M. F. P., Paramita, N. P. C., Baswara, C. G. P. K., & Yuliyatni, P. C. D. (2020). Prevalensi dan gambaran karakteristik kejadian depresi pada pasien geriatri di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dawan I Klungkung, Bali, Indonesia. Intisari Sains Medis, 11(1), 296–300. https://doi.org/10.15562/ism.v11i1.557
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.