Pandemi Covid-19 berlangsung selama dua tahun lebih telah berdampak signifikan terhadap pariwisata dan ekonomi Bali. Fenomena pandemi Covid-19 serta upaya – upaya bertahan yang dilakukan stakeholder kepariwisataan di Bali tidak luput dari campur tangan media. Fokus penelitian ini adalah menganalisis relasi stakeholder kepariwisataan di Badung dan Denpasar dalam upaya bertahan di tengah pandemi berdasarkan analisis framing media massa Bali Post. Dengan penelitian kualitatifi deskriptifi, hasili analisisi dengani metodei framingi modeli Robert N. Entmant ditulis dalam bentuk narasi. Setelah dianalisis dengan metode framing, kemudian masing-masing rumusan masalah dibedah dengan teori konstruksi sosial media massa, teori kendali organisasi dan teori agenda setting, serta teori framing. Hasilnya, didapatkan relasi kekuasaan dari pemerintah ke pelaku pariwisata di industri pariwisata dan media. Relasi kuasa tersebut bersifat asimetris dari pemerintah ke pelaku pariwisata. Dalam upaya bertahan tersebut, ditemukan juga hambatan – hambatan terutama hambatan personal seperti emosi, prasangka, dan bias dari pelaku pariwisata ke pemerintah sehingga menimbulkan konflik. Namun dengan teori kendali organisasi yang dilakukan pemerintah, implikasinya tercipta suasana yang kondusif dan tertib di kalangan pelaku pariwisata. Ada dua upaya yang ditemukan yaitu upaya teknis dan non teknis. Upaya – upaya tersebut yang membuat pelaku pariwisata dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
CITATION STYLE
Ni Nyoman Citta Maya Dewi, Ida Ayu Tary Puspa, & I Gede Januariawan. (2023). RELASI STAKEHOLDER KEPARIWISATAAN DALAM UPAYA BERTAHAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Anubhava: Jurnal Ilmu Komunikasi HIndu, 3(1), 374–383. https://doi.org/10.25078/anubhava.v3i1.2612
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.