Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis simbol kekuasaan dan ukiran rumah adat si walu jabu sebab, simbol dan ukiran menjadi komponen penting dalam pembangunan rumah adat si waluh jabu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif Deskriptif, berusaha menganilisa dan mengartikan makna dari objek yang diteliti berdasarkan fakta dilapangan, menggunakan key informan sebagai sumber data, menggunakan data primer dan sekunder melalui wawancara mendalam, obseravasi lapangan, dokumentasi kegiatan, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan data dari internet. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan model semiotika Charles Sanders Peirce.Hasil Penelitian ini dari empat ukiran yang menjadi fokus penelitian, yakni Kepala Kerbau, Atap Ijuk, Lukisan pada Atap, dan Pengreret. memiliki kesamaan yaitu merupakan doa dan cita-cita dari masyarakat Karo untuk masa sekarang dan yang akan datang. Pada dasarnya semua ukiran yang ada di Rumah Adat Si Waluh Jabu merujuk pada hal yang baik bagi pemilik rumah. Kepercayaan mistis terhadap ukiran yang membawa keberuntungan bagi pemilik rumah. Penggunaan ukian tak sekadar memasang tapi lebih pada kepercayaan. Lebih lagi, corak ukiran yang terdapat pada Rumah Adat Si Waluh Jabu yang melambangkan status sosial masyarakat Karo berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ukiran yang ada pada Si Waluh Jabu melukiskan simbol-simbol dari benda dan mahluk di kehidupan masyarakat karo. Pesan-pesan yang terdapat pada ukiran Si Waluh Jabu sebagai simbol status sosial masyarakat Karo merupakan falsafah hidup orang Karo sendiri.
CITATION STYLE
Syafindra, M., Nurhaliza, B. C., Waruwu, I., & Syahfitri, D. (2019). MAKNA SEMIOTIK ATAP RUMAH ADAT KARO SIWALUH JABU. Jurnal Basataka (JBT), 2(2), 33–39. https://doi.org/10.36277/basataka.v2i2.72
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.