Menelan merupakan proses yang kompleks karena melibatkan beberapa fungsi saraf kranial. Gangguan menelan disebabkan oleh paresis atau kerusakann nervus fasialis, trigeminus, hipoglasus, glossoparingeus dan vagus. Fungi saraf kranial tersebut berperan dalam proses mengunyah, menelan dan bicara. Adanya gangguan pada salah satu saraf kranial tersebut maka akan berdampak pada keadekuatan fungsi menelan, mengunyah dan fungsi bicara. Berdasarkan hasil observasi pada pasien stroke iskemik di ruang neorologi RSUD. DR. M.A Hanafiah SM Batusangkar sebagian besar pasien yang dirawat mengalami gangguan menelan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap kemampuan menelan pada pasien stroke iskemik di ruang neorologi RSUD.DR.M.AHanafiah SM Batusangkar tahun 2019. Metoda penelitian adalah Quasy Experimental Designs dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, dimana sampel yang diteliti sebanyak 10 orang responden pasien stroke yang mengalami gangguan menelan. Data di analisis dengan uji statistik t-test independent. Hasil penelitian ini didapatkan rerata kemampuan menelan sebelum dilakukan hipnoterapi sebanyak 5,9 dan rerata kemampuan menelan sesudah dilakukan hipnoterapi sebanyak 7,7. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000 artinya ada pengaruh hipnoterapi terhadap kemampuan menelan pada pasien stroke iskemik di ruang neorologi RSUD. DR. M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2019. Diharapakan dapat menjadi intervensi mandiri bagi perawat sebagai tindakan nonfarmakologis pada masalah gangguan menelan sehingga klien dapat mencapai kesehatan yang lebih optimal.
CITATION STYLE
Sari, L. M., & Rafdinal, S. (2019). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Kemampuan Menelan Pada Pasien Stroke Iskemik. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 6(2), 127–133. https://doi.org/10.33653/jkp.v6i2.320
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.