Penelitian ini bertujuan mengetahui morfologi embrio biji, perkembangan kecambah, dan komponen perkecambahan. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial berdasarkan bahan priming dan lama perendaman. Setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan. Biji sawi kedaluwarsa memiliki embrio viabel lebih sedikit dibandingkan biji tidak kedaluwarsa. Perkembangan kecambah biji sawi kedaluwarsa lebih lambat dibandingkan dengan biji tidak kedaluwarsa. Rata-rata waktu berkecambah tercepat pada biji yang direndam dalam larutan KNO3 0,3% selama 8 jam dan akuades selama 2 jam (2,53 dan 2,52 hari), rata-rata persentase perkecambahan tertinggi pada biji yang direndam dalam larutan KNO3 0,3% 6 jam dan akuades 2 jam (82,5%), rata-rata panjang hipokotil kecambah terpanjang pada biji yang direndam dalam larutan KNO3 0,3% dan akuades 2 jam (1,62 dan 1,68 cm), dan rata-rata panjang radikula kecambah terpanjang pada biji yang direndam dalam larutan KNO3 0,3% 2 jam dan akuades 10 jam (1,33 dan 1,28 cm).
CITATION STYLE
Haq, S. H., Gusmalawati, D., & Ifadatin, S. (2024). Perkecambahan Biji Sawi (Brassica juncea (L.) Czern.) Varietas Tosakan yang Kedaluwarsa Berdasarkan Bahan Priming dan Lama Waktu Perendaman. G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan, 8(2), 797–806. https://doi.org/10.33379/gtech.v8i2.4033
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.